contact person

Ibu Nuniek 021-36270101


robot forex trading otomatis

Senin, 25 Juli 2011

Obrolan perlu tidaknya izasah


Aku termasuk yang berpendapat anakhomeschooling bisa saja sukses tanpa ijazah selama minat dan bakatnya tergali dengan baik.
Tetapi kalau menghendaki, ijazah itu mudah saja sih didapatkan dengan Ujian Kesetaraan dari pemerintah maupun ujian dariUniversity of Cambridge yang diakui secara internasional.
Meskipun begitu, secara realistis aku tidak bisa membayangkan pekerjaan (rendahan) macam apa yang bisa didapatkan dengan mengandalkan ijazah Paket C.
Jadi menurutku, pilihan yang ada, anak-anak homeschooling dengan ijazah Paket C itu bisa:
1. melanjutkan kuliah sesuai minat, sama seperti lulusan SLTA formal
2. tidak kuliah, dan mencari sumber penghasilan yang tidak mengandalkan ijazah, seperti menjadi wirausaha, menjual jasa dan keahlian, memanfaatkan bakat seni, dan sebagainya
3. terserah, memanfaatkan kesempatan apa saja yang ditawarkan kehidupan mereka masing-masing.
Ceritanya, suatu hari aku sesumbar di Facebook, anak homeschooling juga bisa saja memilih tak punya ijazah. Asal yakin dengan kemampuannya. Aku sendiri tidak pernah memperlihatkan ijazahku pada klien-klienku. Dan mereka percaya-percaya saja bahwa aku bisa menyelesaikan pekerjaanku dengan baik.
Seorang bapak, sebut saja namanya Pak Iwan, protes, dan mengatakan bahwa ijazah itu tetap penting. Dia menceritakan, untuk memenangkan proyek, dia memerlukan ijazah minimal S2.
Yang aneh, Pak Iwan ini tak punya ijazah.
Jadi bagaimana cara Bapak mendapatkan proyek-proyek itu? tanyaku.
Jawabnya, dia mempekerjakan bawahan yang punya ijazah, sebut saja namanya Rudi.
Apakah Pak Rudi, bawahan ini bisa mendapatkan proyek, tanpa ada Pak Iwan? Tidak. Pengetahuan (dan keberanian?) untuk mendapatkan proyek itu seorang diri, tidak ada pada Pak Rudi.
Kataku, Pak Iwan sendiri mengakui tidak punya ijazah dan tetap bisa mendapatkan proyek tanpa ijazah. Jadi ijazah itu perlu apa tidak ya?
Pak Iwan lalu menanyakan apakah aku sudah makan nasi malam itu. Mungkin pendapatku terlalu radikal baginya. Dia tidak pernah muncul lagi di Facebook sejak itu. Mungkin akunku sudah diblokirnya. Hihihi. Tidak masalah karena kami masihconnected di tempat lain.
*Semua nama telah diganti untuk melindungi yang tak bersalah dan menghindari tuntutan hukum di kemudian hari.

http://homeschooling-indonesia.com
source: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar